EUROPE TRIP ke 5 Negara tanpa ikut tour travel agent | Part 2 - People & The City 1.0

 Holla visitors,

Part 2 is ready to serve!

Seperti yang sudah di paparkan di part 1, Part 2 - "People & The City" akan menjawab sebagian pertanyaan dari hasil sesi QnA Europe Trip gue di instagram.

Pertanyaan yang masuk, kalau digeneralisasikan seputar hal-hal dibawah ini ⇩⤵️

Gue kemana aja ?
Ngapain sih disana ?
Kayak apa sih orang-orangnya?
Bahasa yang digunakan apa ya?
Transportasi disana ada apa aja?
Hostel tuh apaan ya? Aman gak sih? Risih gak ?

Tadinya mau gue jadiin satu blog, ternyata setelah ngetik berjam-jam, terlalu panjang untuk di compile jadi satu, biar pembaca gak boring, lebih baik di bagi lagi hehe.

So, part 2 ini akan terbagi dalam 2 chapter.
Di chapter 1.0 ini mari kita mulai dengan transportasi ya, akan dijabarkan secara berurutan sebagai berikut :


  1. Pesawat dari Jakarta
    JAKARTA (CGK) - HONGKONG (HKG) - BARCELONA (BCN) dan sebaliknya.
    So, untuk menuju benua lain itu, gue berangkat dari Jakarta ke Barcelona, transit di Hongkong. Pulangnya juga dengan rute yang sama cuma di balik aja dan menggunakan Airlines Cathay Pacific.

    Pendapat gue tentang Cathay Pacific :

    (+)

    - Bangku pesawatnya cukup nyaman untuk perjalanan jauh.

    - Pesawat dari Hongkong - Barcelona - Hongkong, kapasitas cabin jauh lebih besar dan pintu cabinnya dari atas ke bawah, jadi feeling nya tuh lebih aman kalau ada penumpang lain lagi naikin bagasi ke cabin diatas kepala kita.

    - Pramugari/pramugara helpful dan ramah.

    - Baik breakfast, lunch maupun dinner, makanannya terbilang proper.

    - ICE CREAM my luv selalu tersedia mulai dari rasa coklat, strawberry hingga pisang.

    - Selain free flow wine , free flow mie instan cup juga (Jiwa missqueen ku bergetar =)

    - Disediakan bantal, selimut dan headphone untuk ngaso sambil nonton

    (Source : South China Morning Post)
    - Ada inflight wifi , cocok banget buat kamu kamu yang kegatelan tanpa hp seharian dan mau membuktikan ke teman-teman kamu bahwa kamu berada di puluhan ribu kaki diatas laut seperti iklan Cathay Pacific dibawah ini.
      
    (Korban brainwash iklan Cathay Pacific, tiap kali flight ada iklan ini depan mata)☻☻☺️


    (-)

    - Dikarenakan 2 hari sebelum keberangkatan baru bisa check in, sedangkan kondisinya lagi keenakan jalan-jalan,  gue lupa banget buat check in flight pulangnya.
    Alhasil flight dari Barcelona ke Hongkong dapat tempat duduk di belakang banget dan duduk di deretan bangku yang sebenarnya dikhususkan buat unaccompanied minor (UM) , untung aja gak ada UM hari itu, kalau enggak tempat duduknya akan diacak lagi sesuai dengan ketentuan pihak Airlines.
    Meskipun kesusahan banget karena duduknya ditengah, gak enak hati mondar mandir ke toilet karena penumpang yang duduk di aisle tidur bangun, tetep merasa bersyukur ... karena diantara semua bangku yang tersisa, bangku yang gue dudukin itu udah paling mending.
    Jadi, minus nya dari gue cuma waktu check in nya sih terlalu mepet.

    Insight :
    Another choice penerbangan lain dengan harga tiket pesawat yang cukup bersaing, kadang-kadang gap harganya bisa sampai 1-2 juta, bisa pilih naik Qatar Airways. Transit nya nanti di Doha, rajin-rajin check aja ke travel agent atau mampir ke travel fair buat cari tau tanggal-tanggal tiket promo.

  2. Pesawat dari Barcelona
    BARCELONA (BCN) - MILAN (MXP) menggunakan Vueling Air

    Sesampainya di Barcelona gue lanjut penerbangan lagi ke Milan. Flight-nya sudah sengaja di arrange yang masih 1 bandara, jadi tinggal pindah ke terminal keberangkatan aja. Waktu tempuh hanya sekitar 1,5 jam.


  3. Kereta dari Milan menuju hotel
    Milan Malpensa Airport - Milano Centrale Railway Station (Menggunakan kereta Malpensa Express)

    Bandara Malpensa sudah terintegrasi dengan transportasi bus dan kereta, di trip kali ini gue memilih naik kereta.
    Keluar dari baggage claim, tinggal ikutin papan petunjuk sekitar untuk panduan menuju stasiun nya.
    Di area mesin tiket sudah stand by petugas kereta yang siap membantu mengarahkan cara membeli tiket.
    Dari bandara ke pusat kota jaraknya cukup jauh kurang lebih butuh 1 jam , jadi selalu perhatikan estimasi waktu terutama buat yang baliknya akan lewat bandara Malpensa lagi.


  4. Milan Public Transport
    Untuk mobilisasi selama di Milan, gue jalan pakai kaki sendiri gengs, karena lokasi hostel di pusat kota , kemana-mana masih walking distance, objek wisata utama di Milan juga letaknya berdekatan. Fyi transportasi yang tersedia di Milan itu ada Tram, Bus dan Metro.

  5. Kereta dari Milan menuju Venice
    Milano Centrale Railway Station - Stazione di Venezia Santa Lucia (Menggunakan kereta Treinitalia)
    Di Venice gue hanya one day trip, jadi sampai di Venice nya siang jam 11.48 am, malamnya langsung berangkat lagi ke Munich. By the way sesampainya di Venice gue langsung ke tempat penyimpanan bagasi namanya Stow your bags, letaknya gak jauh dari stasiun Santa Lucia. Untuk detail harga penitipannya akan dibahas lebih lanjut di part 3 ya.



  6. Venice Public Transport
    Buat keliling Venice, sejauh yang gue lihat pilihan transportasinya adalah gondola, water taxi dan hop on hop off boat. Harganya kalau di rupiah cukup mahal terutama gondola range harganya start dari 33 EUR sekitar 500ribu-an per orang.
    Di kota ini gue memilih explore dengan jalan kaki. Sepanjang jalan turis-turis akan disuguhkan dengan pemandangan bangunan pertokoan khas Venice terus yang bakal sering di temuin itu toko yang jual topeng-topeng dan murano glass (kerajinan berbahan dasar kaca). Uniknya lagi kota ini banyak banget gerejanya , beberapa kali nyasar di gang-gang kota Venice,  sekitar 3-4 kali ketemu gereja yang berbeda-beda.

  7. Bus dari Venice ke Munich
    Venice Tronchetto / Tronchetto Venezia - Munich ZOB (Menggunakan Flix Bus)


    Perjalanan dari Venice - Munich butuh 8,5 jam. Perjalanan ini diatur di malam hari , supaya tidak membuang waktu produktif.
    Selama perjalanan agendanya adalah tidur, gak usah takut gak bisa tidur, karena setelah keliling Venice kalian akan mengerti rasa capeknya seperti apa ya wkwk, belum ditambah derek koper dari Santa Lucia ke Tronchetto. Saran gue untuk yang akan menempuh perjalanan yang sama dan bakal derek koper juga, dari Santa Lucia ke Tronchetto lebih baik naik water bus, harga nya gak seberapa dibandingkan effort jalan kaki bersama koper hehehe.

    Insight :
    Dari semua negara yang gue kunjungin, yang paling ketat pengamanannya adalah ketika mau masuk German.
    Sesampainya di perbatasan, bus akan berhentikan dan polisi akan masuk untuk melakukan pemeriksaan. Polisi juga akan meminta passport para penumpang untuk di identifikasi lebih lanjut, so mind your attitude, jangan sampai gak dikasih masuk jerman gara-gara kurang ajar hehe.


  8. Munich Public Transport
    Dari bus station ke lokasi hostel gue naik bus , terus untuk mobilisasi ke objek wisata naik Metro atau kereta bawah tanah. Transportasi disini sangat nyaman terutama untuk Metro , karena stasiunnya selalu dekat, sedeket kurang dari 5 menit jalan kaki ke tourist destination dan bahkan hostel yang gue tempatin. Untuk harga juga paling murce ketimbang kota lain, uniknya lagi lalu lalang masuk stasiun kereta gak ada pintu tap in / out, jadi kalaupun misalnya kita gak beli tiket dan naik kereta disana juga gak ada yang tau.
    Kekurangannya adalah informasi rute di mesin pembelian tiket agak gak jelas , jadi musti cari tahu sendiri lagi. Kalau gak salah inget ada pilihan tiket one day pass, two or three days pass, saran gue selalu beli tiket terusan kayak gitu karena harganya jadi lebih murah, tapi tetap sesuaikan dengan kebutuhan ya, kalau misalnya gak banyak pindah-pindah tempat menggunakan kereta ya jadinya gak lebih murah.

  9. Bus dari Munich ke Amsterdam
    Munich ZOB - Amsterdam Sloterdijk (Menggunakan Flix Bus)


    Next adalah perjalanan menuju kota Amsterdam dengan waktu tempuh 11,5 jam.
    Sepanjang malam ke Amsterdam gue kesulitan banget tidur karena kaki gue kedinginan, sekali lagi lupa memang sungguh merugikan ya, karena lupa pakai kaos kaki tebel padahal udah bawa. Suhu saat itu di bawah 10°C, karena september pertengahan sudah memasuki awal musim gugur. Untungnya semakin siang suhunya makin naik, sekitar 16°C dengan kondisi langit cerah.


  10. Amsterdam Public Transport

    In my opinion yang unik dari transportasi Amsterdam adalah Tram yang terlalu nampak jelas jalannya berpadu dengan jalan mobil dan jalan orang, bisa dilihat pada foto di bawah ini , foto diambil di tengah-tengah objek wisata terus ada tram lalu lalang. Tram pilihan transportasi gue untuk mobilisasi dalam kota dan Bus satu-satunya transportasi yang bisa gue pilih untuk ke Windmill ataupun ke Volendam. Untuk tram juga bisa beli tiket terusan. Kebalikannya dari Munich yang serba murah, di Amsterdam semua serba mahal.
    (Hi Tram !)
    (hmm tram lagi)

  11. Bus dari Amsterdam ke Brussels
    Amsterdam Sloterdijk - Brussels City Center Midi Train Station (Menggunakan Oui Bus)


    Dari Amsterdam ke Brussels atau Bruxelles cuma butuh 3 jam 20 menit, jadi bisa di arrange berangkatnya di pagi hari.

  12. Brussels Local Transport

    Pilihan transport di Brussels sama aja kayak Amsterdam tidak lain tidak bukan Tram, Bus dan Metro. Compare dengan Munich , lokasi stasiun metro maupun tram nya itu berjauhan dengan objek wisata maupun hostel, jadi jalan sampai agak gempor di kota ini.

  13. Flight dari Brussels ke Barcelona
    BRUSSELS (BRU) - BARCELONA (BCN) menggunakan Vueling Air


    Buat yang dari awal bingung kenapa gue dari Barcelona langsung ke Milan lagi tanpa mampir, disini sudah terjawab ya. Dikarenakan pulang pergi Jakarta nya dari Barcelona, jadi rute yang gue rasa paling convenience gak ngunjungin Barcelona diawal, dua hari terakhir di Europe gue, baru di spend untuk explore kota ini.

  14. Barcelona Public Transport
    Pilihan transport sama aja kayak kota-kota lain yang disebutkan sebelumnya.
Untuk pembahasan transportasi sudah cukup sampai disini.
Next chapter 2.0 akan menjawab pertanyaan tentang local peoples, objek wisata dan aktivitas apa aja yang bisa dilakukan. Klik disini !

See You & God Bless!







Comments